Senin, 24 Desember 2012

Kenakalan Teman Dimasa Kecil

Kata Pengantar



Alhamdulillah, segalah puji bagi Allah SWT yang melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada pemimpein dan teladan tercinta Rasulullah Muhammad SAW beserta pengikut-pengikutnya hingga akhir zaman.
Kupersembahkan karya cerita pendek ini buat teman-temanku di kelas X-4. Dan saya berterima kasih kepada Bapak guru Bahasa Indonesia saya bapak Suwardi S.pd yang telah memberikan banyak ilmu kepada saya dalam membuat sebuah karya cerita pendek. Tetapi akhirnya saya bisa menyelesaikan karya ini walau dalam proses pembuatannya saya menemui banyak kendala. Mudah-mudahan keberkahan dilimpahkan Allah Ta’alah kepada kita semua. Amin!

Wassalamualaikum Wr. Wb.
God Bless us..




                                                                  Bandarkedungmulyo, 2 Juni 2012






Sinopsis Cerpen :

Kenakalan Teman Dimasa Kecil

Cerpen ini mengisahkan tentang seorang temanku yang pada waktu saat ia kecil, Dia itu nakal.... banget. Namanya sebenarnya Gandung, namun teman-teman memanggilnya emon. Teman-teman sekampung memanggilnya Emon karena pada waku itu dia suka menyanyikan lagu “Denpasarmon” milik Joe Tobing.
Emon memang benar-benar sangat nakal ketika itu. Dulu, tidak ada anak yang berani sama dia. Saya saja sering diganaggu sama dia. Kalau sekolah sudah jam waktu pulang, dia selalupulang lebih duluan. Lalu dia mencegat anak-anak sekolah mau pulang sekolah yang sejalur dengan rumahnya. Kala itu pada saat saya mau pulang dengan teman dekat saya David, saya dicegat sama dia karena sudah berani membentaknya. Kami sudah ditunggu sama Emon dijalan kami akan pulang. Emon melempari kami batu bata karena kami tidak boleh pulang lewat jalan itu. Dan baru boleh lewat kalau dia sudah puas hatinya mengganggu kami berdua.
Namun lambat laun kenakalan Emon sudah tidak tampak lagi semenjak naik kelas 3 MI. Dia berubah 180° derajat, tingkah lakunya lebih condong seperti anak perempuan. Dia lebih suka bergaul dan bermain dengan anak perempuan ketimbang dengan anak laki-laki. Dari bermain masak-masakan, rumah-rumahan, dan permainan anak perempuan lainnya. Sehinnga Emon yang semula nakal berubah menjadi anak yang penakut dan dia sudah tidak berani lagi mengganggu siapa-siapa lagi. Malahan dia yang jadi bulan-bulanan anak sekelas.

Unsur Instrinsik
·        Tema : Kenakalan Anak
·        Latar  : Waktu    ; Siang hari
              Tempat  ; a. Halaman depan sekolah
                                b. Di jalan dekat kebun pisang
·        Alur    :  Maju
·        Sudut Pandang :
§  Orang pertama sebagai pelaku pertama
§  Orang kedua sebagai tokoh pelaku Utama
§  Orang ketiga sebagai pelaku sampingan
·       Amanat : Janganlah kamu menjadi anak yang mau menang sendiri, karena kamu akan diajauhi oleh banyak orang.

Unsur Ekstrinsik
Nilai-Nilai Sosial : Orang yang merasa dirinya kuat sendiri pasti akan tumbang
Latar Belakang Pengarang : Seseorang yang waktu dia masih duduk kelas 2 MI selalu diganggu oleh seorang temannya yang sangat nakal
Situasi Social ketika cerita itu diciptakan : Dalam keadaan jengkel, ketawa, bahagia.

Kerangka Karangan :
1.   Pada waktu aku masih kelas 1 MI.
2.   Sejak saat itu menggangguku dan menjailiku.
3.   Kala itu hawanya sangat panas sekali.
4.   Membawa sebongkah kerikil besar.
5.   Asyik menikmati kesegaran es campur.
6.   Bel pulang telah berbunyi.
7.   Menunggu kami dikebun pisang.
8.   Cukup lama berhadapan dengan Emon.
9.   Namun seiringnya waktu.
10Semenjak naik ke kelas 3.
11Bergaul dengan anak perempuan.


Kenakalan Teman Dimasa Kecil

            Namaku Siswanto, saya sekarang berumur 16 tahun dan bersekolah di SMA Negeri Bandarkedungmulyo. Dulu saya mempunyai seorang teman yang sangat manja dan nakal sekali. Dia sekarang satu sekolah dan sekelas denganku. Dia juga sebangku denganku dan duduk di sebalah kanan. Namanya sebenarnya gandung, namun teman-teman sekampung memanggilnya Emon. Teman- teman memanggilnya Emon karena dia pada waktu itu, suka menyanyikan lagu “Denpasarmon” milik Joe Tobing.
          Pada waktu aku masih kelas 1 MI, kami belum saling mengenal satu sama lain. Baru pada waktu naik kelas 2 saya mulai mengenal dia. Sejak saat itu  dia mulai mengganggu dan menjailiku. Dan sama David teman sebangku saya pada saat duduk di bangku kelas 2. Setiap kali aku dan David bertatap muka dengannya, baik pada saat jam pelajaran maupun saat jam istirahat.
            Matahari di negeri jauh memancarkan panasnya yang terik. Tapi panas yang terik menerbitkan air pada sekujur badan. Kala itu memang hawanya sangat panaa....s sekali. Saya dan David sedang minum es campur di bawah pohon mangga yang rindang. Tiba-tiba dari kejauhan Emon datang menghampiri kami sambil membawa sebongkah batu kerikil untuk dilemperkan kepada kami berdua yang sedang asyik menikmati kesegaran ice campur. Dengan nada keras lalu dia berkata kepada kami : “Hai, kalian! Sedang apa disini?” Emon melototi kami.
            “Sudah tahu minum es gini masih tanya. Emang mata kamu diamana, hah!?” jawabku.
“Kamu berani yaa,, sama aku??” emosi. “Awas nanti saat pulang sekolah, kucegat kalian!” meninggalakan.
            Bel pulang telah berbunyi. Emon segera bergegas pulang mendahului kami. Dia menunggu kami dikebun pisang dan dia bersembunyi disana. Saat kami saya dan David melewati kebun itu dia pun keluar dari tempat dia sembunyi di balik jajaran pohon pisang. Dia lari keluar sambil membawa sebongkah batu bata dan meneriaki kami :     “Heee... jangan pulang dulu, kalian kan masih ada urusan denganku!!” mata melotot dan mulut serong kanan serong kiri. Dengan kalem David menjawab : “Mon... Tolong, kami mau pulang ni....” ketakutan. “Ti..dak boleh!! bentak Emon. Setelah cukup lama berhadapan dengan Emon. Ketika dia lengah kamipun mengambil kesempatan untuk lari. Dan kamipun lolos dari hadangannya.
            Namun seiring waktu, lambat laun kenakalan Emon sudah tidak nampak lagi semenjak naik kelas 3. Dia berubah 180° derajat, tingkah lakunya lebih condong seperti anak perempuan. Dia lebih suka bergaul dan bermain dengan anak perempuan ketimbang dengan anak laki-laki. Jangankan bermain layang-layang, bermain sepak bola pun dia tidak pernah. Dia lebih suka bermain masak-masakan, rumah-rumahan, dan permainan anak perempuan lainnya. Sehingga emon yang semula jagoan, manja, dan nakal. Berubah menjadi anak yang penakut dan dia sudah tidak berani lagi mengganggu siapa-siapa lagi. Malahan dia yang sekarang menjadi bulan-bulanan teman-teman sekelas.







1 komentar:

  1. Casino Rewards Guide | Players, Guide & Bonus Promotions
    With casinos' promotions, we expect them to 아트그라비아 장주님 offer them 암호화폐종류 to all 오공슬롯 the players that we 벳익스플로어 have chosen. What casinos can 포커규칙 I visit? Players can choose from a range of

    BalasHapus