Ciri-ciri Cerita Pendek
Di
atas penulis kemukakan bahwa masih banyak orang belum mengetahui ciri-ciri
sebuah cerita pendek. Mengenai hal tersebut, di bawah ini penulis kemukakan
ciri-ciri cerita pendek menurut pendapat Sumarjo dan Saini (1997 : 36) sebagai
berikut.
Ceritanya
pendek ;
- Bersifat rekaan (fiction) ;
- Bersifat naratif ; dan
- Memiliki kesan tunggal.
Pendapat lain mengenai ciri-ciri
cerita pendek di kemukakan pula oleh Lubis dalam Tarigan (1985 : 177) sebagai
berikut.
- Cerita Pendek harus mengandung interprestasi pengarang tentang konsepsinya mengenai kehidupan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Dalam sebuah cerita pendek sebuah insiden yang terutama menguasai jalan cerita.
- Cerita pendek harus mempunyai seorang yang menjadi pelaku atau tokoh utama.
- Cerita pendek harus satu efek atau kesan yang menarik.
Menurut
Morris dalam Tarigan (1985 : 177), ciri-ciri cerita pendek adalah sebagai
berikut.
- Ciri-ciri utama cerita pendek adalah singkat, padu, dan intensif (brevity, unity, and intensity).
- Unsur-unsur cerita pendek adalah adegan, toko, dan gerak (scena, character, and action).
- Bahasa cerita pendek harus tajam, sugestif, dan menarik perhatian (incicive, suggestive, and alert).
Penulisan Cerpen
Salah satu jenis
karya sastra yang cukup diminati kalangan remaja adalah cerpen. Dengan
ceritanya yang pendek dan tidak terlalu kompleks, cerpen cocok dijadikan bacaan
diwaktu senggang. Cerpen merupakan cerita yang bersifat khayalan dan
kebenarannya hanya sebatas dalam imajinasi pengarang. Namun, biasanya cerpen
adalah refleksi kehidupan masyarakat. Cerita yang diangkat merupakan apa yang
terjadi dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Secara umum, cerpen (short
story) sama dengan prosa fiksi lainnya yang dibangun atas unsure ekstrinsik dan
intrinsik. Dalam cerpen, juga terdapat unsur tema, tokoh, latar, sudut pandang,
pengarang, dan dialog. Meskipun demikian, ada sifat-sifat khusus cerpen yang
membedakannya dengan prosa fiksi lainnya. Berikut ini merupakan beberapa
ciri-ciri cerpen:
• Terdiri dari sekitar 3-5 halaman
• Dalam sebuah cerpen ada 1-5 tokoh, tokoh dalam cerpen tidak secara detail digambarkan
• Kisah dalam cerpen diceritakan secara singkat
• Tidak terlalu banyak menggunakan latar tempat dalam penceritaan
• Biasanya hanya memiliki satu alur dan klimaks, dan biasanya alurnya maju
• Biasanya hanya ada peristiwa yang umum, dan tidak lebih dari 5 peristiwa
• Terdiri dari sekitar 3-5 halaman
• Dalam sebuah cerpen ada 1-5 tokoh, tokoh dalam cerpen tidak secara detail digambarkan
• Kisah dalam cerpen diceritakan secara singkat
• Tidak terlalu banyak menggunakan latar tempat dalam penceritaan
• Biasanya hanya memiliki satu alur dan klimaks, dan biasanya alurnya maju
• Biasanya hanya ada peristiwa yang umum, dan tidak lebih dari 5 peristiwa
Ada banyak aliran
dalam cerpen, diantaranya adalah:
• Realisme → yang melukiskan keadaan secara sesungguhnya
• Romantisme → yang menggunakan perasaan/ intuisi untuk mengungkapkan rahasia alam
• Naturalisme → yang melukiskan kehidupan manusia secara terang-terangan
• Absurdismen → yang menyajikankisah hidup yang tak terpahami atau nisbi
• Impresionisme → yang melukiskan suatu kejadian dan spontan sehingga banyak hal tidak terduga
• Realisme → yang melukiskan keadaan secara sesungguhnya
• Romantisme → yang menggunakan perasaan/ intuisi untuk mengungkapkan rahasia alam
• Naturalisme → yang melukiskan kehidupan manusia secara terang-terangan
• Absurdismen → yang menyajikankisah hidup yang tak terpahami atau nisbi
• Impresionisme → yang melukiskan suatu kejadian dan spontan sehingga banyak hal tidak terduga
Pengarang yang
kreatif tidak akan kebingungan mencari ide cerita karena setiap orang mempunyai
pengalaman hidup. Pengalaman merupakan sumber inspirasi yang terus terbarui dan
tidak akan pernah habis digali. Tergantung bagaimana seseorang menggunakan
perspektifnya dalam memandang dan memaknainya. Pengalaman tidak selalu datang
dari kejadian yang dialami diri sendiri, tetapi juga bisa berasal dari
kehidupan orang lain. Langkah menulis cerpen tidak jauh berbeda dengan
mengarang pada umumnya. Berikut ini adalah tahap-tahap penulisan cerpen.
1. Menentukan tema cerpen
Tema merupakan permasalahan dasar yang menjadi pusat perhatian dan akan diuraikan agar menjadi jelas. Tema sangat berkaitan dengan amanat/ pesan/ tujuan yang hendak disampaikan kepada diri pembaca.
2. Mengumpulkan data-data, keterangan, informasi, dokumen yang terkait dengan peristiwa/ pengalaman yang menjadi sumber inspirasi cerita.
3. Menentukan garis besar alur atau plot cerita. Secara bersamaan dengan tahap ini, menciptakan tokoh dan menentukan latar cerita
4. Menetapkan titik pusat kisahan atau sudut pandang pengarang
5. Mengembangkan garis besar cerita menjadi cerita utuh
6. Memeriksa ejaan, diksi, dan unsur-unsur kebahsaan lain serta memperbaikinya jika terdapat kekeliruan
1. Menentukan tema cerpen
Tema merupakan permasalahan dasar yang menjadi pusat perhatian dan akan diuraikan agar menjadi jelas. Tema sangat berkaitan dengan amanat/ pesan/ tujuan yang hendak disampaikan kepada diri pembaca.
2. Mengumpulkan data-data, keterangan, informasi, dokumen yang terkait dengan peristiwa/ pengalaman yang menjadi sumber inspirasi cerita.
3. Menentukan garis besar alur atau plot cerita. Secara bersamaan dengan tahap ini, menciptakan tokoh dan menentukan latar cerita
4. Menetapkan titik pusat kisahan atau sudut pandang pengarang
5. Mengembangkan garis besar cerita menjadi cerita utuh
6. Memeriksa ejaan, diksi, dan unsur-unsur kebahsaan lain serta memperbaikinya jika terdapat kekeliruan
Di dalam cerpen
juga terdapat pula unsur instrinsik dan juga unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik
adalah unsur yang ada di dalam cerpen. Yang termasuk unsur intrinsik adalah
sebagai berikut:
• Tema
Merupakan topik atau garis besar apa yang diceritakan dalam cerpen.
• Latar
Adalah penggambaran ruang, waktu, dan segala situasi yang menjadi ruang bagi tokoh cerita untuk hidup, bergerak, atau mengalami berbagai peristiwa. Latar dibagi menjadi;
Ø waktu
Ø tempat
Ø suasana alamiah
Ø suasana batiniah
Ø sosial budaya
• Tokoh dan perwatakan
Perwatakan adalah penampilan keseluruhan ciri-ciri atau tipe dari seorang tokoh pelaku dan bagaimana cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan watak tokoh.
Ada dua macam cara untuk memperkenalkan tokoh dan karakteristik tokoh dalam fiksi, yaitu sebagai berikut:
a) Secara analitik (langsung) : pengarang langsung memaparkan tentang watak atau karakter tokoh, pengarang menyebutkan bahwa seorang tokoh keras hati, keras kepala, penyayang, dan sebagainya.
b) Secara dramatik (tidak langsung) : penggambaran perwatakan yang tidak diceritakan langsung, tetapi disampaikan melalui; pilihan nama tokoh, penggambaran fisik atau postur tubuh, cara berpakaian, tingkah laku tokoh, keadaan lingkungannya, dialog tokohdengan dirinya atau dengan tokoh lainnya, dan pola pikir saat menghadapi masalah.
Ditinjau dari cara dan hasil penggambarannya, ada empat macam perwatakan, yaitu sebagai berikut;
a) Perwatakan statis, yaitu pelukisan watak sang tokoh tetap tidak berubah-ubah dari awal sampai akhir cerita.
b) Perwatakan dinamis, yaitu watak snag tokoh berubah atau berkembang dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat sesuai dengan situasi yang dimasukinya.
c) Perwatakan datar, yaitu watak sang tokoh disoroti hanya dari satu unsure atau satu dimensi saja
d) Perwatakan bulat, yaitu watak sang tokoh dilukiskan dari segala aspek dan meliputi semua dimensi, yaitu dimensi fisiologis, psikologis, dan sosial seperti yang terdapat pada tokoh nyata dalam hidup sehari-hari.
• Tema
Merupakan topik atau garis besar apa yang diceritakan dalam cerpen.
• Latar
Adalah penggambaran ruang, waktu, dan segala situasi yang menjadi ruang bagi tokoh cerita untuk hidup, bergerak, atau mengalami berbagai peristiwa. Latar dibagi menjadi;
Ø waktu
Ø tempat
Ø suasana alamiah
Ø suasana batiniah
Ø sosial budaya
• Tokoh dan perwatakan
Perwatakan adalah penampilan keseluruhan ciri-ciri atau tipe dari seorang tokoh pelaku dan bagaimana cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan watak tokoh.
Ada dua macam cara untuk memperkenalkan tokoh dan karakteristik tokoh dalam fiksi, yaitu sebagai berikut:
a) Secara analitik (langsung) : pengarang langsung memaparkan tentang watak atau karakter tokoh, pengarang menyebutkan bahwa seorang tokoh keras hati, keras kepala, penyayang, dan sebagainya.
b) Secara dramatik (tidak langsung) : penggambaran perwatakan yang tidak diceritakan langsung, tetapi disampaikan melalui; pilihan nama tokoh, penggambaran fisik atau postur tubuh, cara berpakaian, tingkah laku tokoh, keadaan lingkungannya, dialog tokohdengan dirinya atau dengan tokoh lainnya, dan pola pikir saat menghadapi masalah.
Ditinjau dari cara dan hasil penggambarannya, ada empat macam perwatakan, yaitu sebagai berikut;
a) Perwatakan statis, yaitu pelukisan watak sang tokoh tetap tidak berubah-ubah dari awal sampai akhir cerita.
b) Perwatakan dinamis, yaitu watak snag tokoh berubah atau berkembang dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat sesuai dengan situasi yang dimasukinya.
c) Perwatakan datar, yaitu watak sang tokoh disoroti hanya dari satu unsure atau satu dimensi saja
d) Perwatakan bulat, yaitu watak sang tokoh dilukiskan dari segala aspek dan meliputi semua dimensi, yaitu dimensi fisiologis, psikologis, dan sosial seperti yang terdapat pada tokoh nyata dalam hidup sehari-hari.
• Alur
Merupakan jalan cerita dalam cerpen. Alur dibagi menjadi tiga, yaitu:
a) Alur maju → bercerita terus ke depan
b) Alur mundur → bercerita ke masa yang lalu (lampau)
c) Alur campuran → bercerita tentang masa depan, tapi diselingi dengan cerita kejadian lalu (flashback)
• Sudut pandang
Merupakan bagaimana penulis atau pengarang memposisikan dirinya didalam cerita.
• Amanat
Merupakan pesan apa yang dapat kita ambil dalam cerita
Merupakan jalan cerita dalam cerpen. Alur dibagi menjadi tiga, yaitu:
a) Alur maju → bercerita terus ke depan
b) Alur mundur → bercerita ke masa yang lalu (lampau)
c) Alur campuran → bercerita tentang masa depan, tapi diselingi dengan cerita kejadian lalu (flashback)
• Sudut pandang
Merupakan bagaimana penulis atau pengarang memposisikan dirinya didalam cerita.
• Amanat
Merupakan pesan apa yang dapat kita ambil dalam cerita